Stabilitas Membran Sel Eritrosit Ekstrak, Fraksi Kloroform, Etil Asetat dan Metanol Herba Patah Tulang (Euphorbia Tirucalli L.)
DOI:
https://doi.org/10.30649/pst.v5i1.402Kata Kunci:
Euphorbia tirucalli L., Aktivitas Antiinflamasi, Stabilitas Membran Eritrosit, Fraksi AktifAbstrak
Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) mengandung metabolit sekunder yang berpotensi sebagai agen antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan bioaktif serta aktivitas stabilisasi membran eritrosit dari ekstrak dan fraksi herba patah tulang. Proses dilakukan melalui maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dilanjutkan fraksinasi menggunakan pelarut kloroform, etil asetat dan metanol. Kandungan total flavonoid dan fenol dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis, sedangkan uji stabilitas membran eritrosit digunakan untuk menilai aktivitas antiinflamasi secara in vitro. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya flavonoid, fenol, saponin, steroid, triterpenoid, dan tanin. Penetapan kadar fenol menunjukkan ekstrak 432,1 ± 99,4 mg/g, fraksi kloroform 1.057 ± 88,02 mg/g, fraksi etil asetat 254,4 ± 48,84 mg/g, dan fraksi metanol 643,2 ± 267,3 mg/g. Kandungan flavonoid tertinggi diperoleh pada fraksi kloroform 4,26 ± 0,12 mg/g, diikuti ekstrak 3,63 ± 0,35 mg/g, fraksi etil asetat 3,56 ± 0,36 mg/g, dan fraksi metanol 2,6 ± 0,03 mg/g. Uji stabilitas membran menunjukkan ekstrak memberikan proteksi tertinggi dengan nilai 95,04%, kemudian fraksi kloroform 89,51%, etil asetat 87,71%, dan metanol 87,52%, mendekati kontrol positif natrium diklofenak yaitu 90,59%. Hasil uji Kruskal-Wallis dan Tukey menunjukkan ekstrak etanol konsentrasi 100 μg/mL (p=0,997 >0,001) dan fraksi kloroform pada konsentrasi 500 μg/mL (p=0,023 >0,001) yang artinya tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif. Sebaliknya, fraksi etil asetat dan fraksi metanol pada semua konsentrasi (10–500 μg/mL) berbeda secara signifikan jika dibandingkan dengan kontrol positif, ditunjukkan oleh nilai p<0,001. Dengan demikian, aktivitas antiinflamasi tertinggi terdapat pada ekstrak dan fraksi kloroform, didukung kandungan fenol dan flavonoid yang tinggi serta hasil analisis statistik.
Unduhan
Referensi
Emelda, E., Nugraeni, R., & Damayanti, K. (2023). Eksplorasi tanaman herbal Indonesia sebagai anti inflamasi. INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal), 6(2), 58-64.
Indrawati, R., & Ratnawaty, G. J. (2017). Pengaruh perendaman larutan kapur sirih terhadap kadar asam sianida pada biji karet. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa, 1(1), 58-66.
Wahdaniah, W., Azani, A. S., & Kamilla, L. (2023). Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) Terhadap Stabilisasi Membran Sel Darah Merah. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa, 7(1), 102-106.
Emelda, E., Nugraeni, R., & Damayanti, K. (2023). Review: Exploration of Indonesian Herbal Plants for Anti Inflammatory. INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal), 6(2), 58. https://doi.org/10.21927/inpharnmed.v6i2.1938
Garakia, C. S. H., Sangi, M., & Koleangan, H. S. J. (2020). Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.). Jurnal MIPA, 9(2), 60. https://doi.org/10.35799/jmuo.9.2.2020.28709
Anggara, A. F., Wirasti, W., & Waznah, U. (2021). Uji Aktivitas Antiinflamasi Fraksi Metanol dan Fraksi n-Heksan Daun Asam Jawa (Tamarindus indica) dengan Metode Stabilisasi Membran Sel Darah Merah secara Invitro. Sinteza, 1(1), 16–20. https://doi.org/10.29408/sinteza.v1i1.3204
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND TECHNOLOGY

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.









