EKSTRAKSI TANAMAN OBAT KELUARGA TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) SEBAGAI UPAYA PENAMBAH NAFSU MAKAN ANAK
DOI:
https://doi.org/10.30649/pst.v4i1.55Kata Kunci:
Black temu , Curcuma aeruginosa Roxb., Essential oil, Curcuminoids, Appetite enhancerAbstrak
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki hasil kekayaan yang sangat beragam dan dengan jumlah yang sangat besar seperti kekayaan tumbuhan dan hewan. Adapun kekayaan tumbuhan yang dimaksud seperti adanya tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh serta tumbuh kembang. Para ibu dan pengasuh anak banyak mengeluhkan tentang penurunan nafsu makan karena apabila kebutuhan energi dan nutrisi tidak terpenuhi akan terjadi perlambatan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan keterbelkangan mnetal. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk menambah nafsu makan adalah temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb). Temu hitam termasuk famili Zingiberaceae, mengandung senyawa hitam antara lain minyak atsiri, tanim, curikumol, kurkumenol, isokurkumelon, kurzerenon, kurdion, kurkumolactone, germakron dan curcumin. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui manfaat lebih jauh serta membuktikan apakah kandungan dari temu hitam bisa untuk penambah nafsu makan pada anak. Penelitian ini menggunakan metode literatur dengan mencari berbagai sumber dari peneliti-peneliti terdahulu yang kemudian dijadikan bahan acuan untuk membuat artikel ini. Hasil yang didapatkan yaitu kandungan minyak atsiri berpotensi menurunkan lemak sehingga dapat memicu nafsu makan, sedangkan kandungan kurkuminoid dapat menyebabkan relaksasi usus pada saluran cerna dapat membantu pencernaan makanan dan penyerapan bahan makanan dengan meningkatkan kerja lambung sehingga lambung terasa kosong. Kesimpulan yang didapatkan yaitu kedua kandungan tersebut dapat meningkatkan nafsu makan pada anak sehingga membuat anak mendapatkan nafsu makannya kembali serta kebutuhan energi dan nutrisi pada tubuh anak akan terpenuhi dengan sempurna.
Unduhan
Referensi
Adiant, M., Pramesti Ella, R. dan Puruhito Frederik, E. (2020). Combination therapy of massage and temu ireng. Journal of Vocational Health Studies, 4(1):1–4
Amaliah, D. (2018). Uji Fitokimia Dan Aktivitas Antioksida Ekstrak Metanol Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) Prosiding Seminar Nasional Kimia 2018 Kimia FMIPA UNMUL:23–26.
Baharun, K. et al. (2013). Daya antibakteri berbagai konsentrasi minyak atsiri rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa roxb.) terhadap bacillus subtilis dan staphylooccus aureus secara in vitro. Jurnal Biologi, 2(4):16-24
Hestianah, E., Hidayat, N. dan Koesdarto, S. (2010). Addition time interval effect of temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) extract to male mice (Mus musculus) liver histopathological description 1. Veterinaria Medika, 3(1):41–44.
Kusumawati, D. H. dan Putri, W. D. R. (2013) Karakteristik fisik dan kimia edible film pati jagung yang diinkorporasi dengan perasan temu hitam. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 1(1):90–100.
Sekarini, A. A. A. D., Krissanti, I., & Syamsunarno, M. R. A. (2020). Efektivitas antibakteri senyawa kurkumin terhadap foodborne bacteria: tinjauan curcuma longa untuk mengatasi resistensi antibiotik. Jurnal Sains dan Kesehatan, 2(4): 538-547.
Septiani, P. E. (2019). edukasi gizi penanganan kesulitan makan anak usia 3- 6 tahun Di Kelurahan Dasan Cermen. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1):105–111.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND TECHNOLOGY

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.









